TENGGARONG – Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara, Hero Suprayetno, mengungkapkan sejumlah program utama yang akan dijalankan DP3A pada tahun 2025.
Fokus utama program ini adalah pemberdayaan perempuan dan anak, serta upaya pencegahan berbagai masalah sosial yang berdampak pada kelompok rentan tersebut.
Hero Suprayetno, mengatakan bahwa salah satu program penting adalah pencegahan pernikahan anak. Dengan melakukan kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah. Selain itu, DP3A juga mengantisipasi munculnya pernikahan sirih yang tidak tercatat secara resmi. Karena status hukum yang tidak jelas dapat berdampak pada status anak-anak yang lahir dari pernikahan tersebut.
“Pernikahan sirih yang tidak tercatat membuat status suami dan anak menjadi tidak jelas, sehingga kami berupaya mencegah hal tersebut sejak dini,” ungkap Hero, pada Minggu (1/6/2025).
Selain itu, DP3A akan meningkatkan layanan pengaduan dan pendampingan bagi korban kekerasan dan keluarga korban, termasuk anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Hero menegaskan bahwa pendampingan ini merupakan bagian dari tujuh program utama DP3A, yang juga meliputi pendataan perempuan pekerja di sektor publik dan privat untuk memastikan mereka bekerja di lingkungan yang layak dan aman.
DP3A juga mendorong terciptanya lingkungan yang ramah anak di berbagai fasilitas publik, seperti sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, pusat informasi sahabat anak, dan rumah ibadah ramah anak. Peningkatan sumber daya manusia perempuan serta pendampingan bagi perempuan yang mengalami masalah juga menjadi bagian dari program ini.
“Kami ingin memastikan perempuan dan anak mendapatkan perlindungan dan pemberdayaan yang menyeluruh, mulai dari pencegahan hingga pendampingan, agar mereka bisa berkontribusi maksimal dalam pembangunan,” tambahnya.
Upaya ini sejalan dengan komitmen DP3A untuk membangun sistem layanan terpadu, yang tidak hanya menangani kasus kekerasan. Tetapi juga melakukan pencegahan dan pemberdayaan secara berkelanjutan.
Hero berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan organisasi masyarakat, dapat memperkuat pelaksanaan program-program tersebut demi masa depan perempuan dan anak yang lebih baik di Kukar. (Adv)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i