TENGGARONG – Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Lindawati, sampaikan pentingnya pengenalan konsep kesehatan reproduksi sedini mungkin terhadap anak.
Ia menganjurkan agar orang tua berperan aktif dalam memberikan edukasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi terhadap anak. Hal tersebut dinilainya sangat penting, agar anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang tubuh dan kesehatannya.
“Kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab sekolah atau lembaga kesehatan, tetapi juga keluarga. Sebagai lingkungan terdekat anak, keluarga berperan besar dalam memberikan edukasi yang tepat dan membangun kesadaran anak sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” jelasnya, Rabu (13/11/2024).
Linda menjelaskan, pendidikan kesehatan reproduksi dalam keluarga membantu anak memahami perubahan fisik dan psikologis yang akan mereka alami. Sehingga mengurangi risiko kesalahan informasi atau perilaku berisiko dan menyimpang. Menurutnya, pendekatan dari keluarga cenderung lebih mudah diterima anak-anak karena disampaikan dalam suasana yang aman dan penuh kepercayaan.
“Orang tua perlu mendampingi dan memberi penjelasan yang sesuai dengan usia anak. Misalnya, pada anak usia remaja, penting memberikan pemahaman tentang pubertas, perubahan tubuh, dan pentingnya menjaga kebersihan,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada para orang tua, mengenai cara menyampaikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak. Ia berharap ada sinergi yang terbangun antara keluarga dan pemerintah. Sehingga generasi muda di Kukar bisa tumbuh lebih sehat, berpengetahuan, dan mampu menjaga diri dari berbagai risiko.
“Edukasi kesehatan reproduksi di rumah adalah fondasi penting yang akan membentuk generasi muda yang berpengetahuan, sehat, dan bertanggung jawab atas kesehatannya,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i