TENGGARONG – Didominasi oleh lahan tadah hujan, menjadikan lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sangat bergantung pada cuaca dan sangat rawan terjadi kekeringan saat musim kemarau seperti saat ini, Jumat (22/3/2024).
Mengatasi permasalahan ini, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar mengambil langkah strategis. Dengan menjalankan program pipanisasi untuk mengaliri sawah dengan air. Program ini sudah dijalankan di Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong.
Kepala Distanak Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan program pengairan sawah dengan sistem ini merupakan instruksi langsung dari Bupati Kukar, Edi Damansyah. Dan, dijalankan dengan berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah IV Kalimantan.
Pada tahun 2023 lalu, ia mengatakan BWS Wilayah IV Kalimantan membantu dengan menyediakan pompa air. Sedangkan Distanak Kukar melanjutkannya dengan memasang pipa sepanjang 700 meter untuk mengairi sawah-sawah di sana.
“Tapi itu masih kurang, pada tahun 2024 ini akan kita lanjutkan untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air di Desa Rapak Lambur, sesuai dengan arahan Bupati,” ujarnya.
Pada tahun ini, direncanakan pihaknya tengah merencanakan untuk melanjutkan program ini. Rencananya Distanak Kukar akan kembali memasang pipa sepanjang 2 kilometer (km), untuk memasuk air ke seluruh lahan pertanian di Desa Rapak Lambur.
“Ini kita lagi menggeser anggaran yang ada untuk menuntaskan program pipanisasi ini,” tambahnya.
Ia berharap, langkah konkret yang diambil oleh Distanak Kukar tersebut bisa mengatasi masalah ketersediaan air untuk sektor pertanian di Rapak Lambur. Serta membantu meningkatkan produktifitas hasil pertanian di sana.
“Semoga petani dapat melanjutkan kegiatan pertanian mereka dengan lebih baik,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i