TENGGARONG – Produk ekspor Kutai Kartanegara (Kukar) masih didominasi oleh sektor minyak dan gas (migas). Dengan kontribusi lebih dari 70 persen produk yang dikirim dari Kukar, merupakan hasil dari industri ekstraktif. Tentunya sektor ini tidak dapat diandalkan secara terus menerus, karena sektor tersebut merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui.
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar tengah berupaya mendorong transformasi untuk meningkatkan ekspor produk lokal diluar sektor migas. Hal ini juga dilakukan untuk membantu memperkuat perekonomian masyarakat.
“Kami ingin bertransformasi dari sektor migas ke non-migas,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, pada Sabtu (2/11/2024).
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya mendorong agar pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kukar, untuk berani memasuki pasar internasional. Mengingat memang banyak produk-produk asli Kukar memiliki keunikan dan diminati pasar asing.
Hanya saja, ia juga menyadari bahwa pelaku IKN dan UMKM lokal sering kali dihadapkan dengan tantangan dengan berbagai tantangan. Mulai dari kapasitas produksi, permodalan, peralatan, dan keterbatasan sumber daya manusia.
“IKM kita memang memiliki produk kreatif yang menarik, tetapi ketika buyer meminta jumlah besar, tantangan muncul terkait permodalan dan peralatan, terutama karena mayoritas produk masih buatan tangan,” jelasnya.
Untuk meminimalisir kendala tersebut, Disperindag Kukar berencana membentuk komunitas-komunitas usaha sejenis. Seperti komunitas pengusaha kerajinan tangan, kuliner, minuman, pakaian, dan produk kreatif lainnya.
Dengan adanya komunitas-komunitas ini, diharapkan permintaan pasar dapat dipenuhi secara lebih efektif. Disperindag Kukar juga akan memastikan produk yang diekspor memenuhi standar kualitas global.
“Kedepan, kami akan selektif dalam memilih produk yang dapat bergabung dalam komunitas untuk memastikan kualitas. Komunitas ini juga akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i