TENGGARONG – Demi mendorong perkembangan pariwisata di Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar menghadirkan Anugerah Tempat Wisata Idaman (ATWI). Penghargaan bagi pengelola pariwisata di Kukar.
Sama seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI), yang memberikan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). ATWI dihadirkan oleh Dispar Kukar, sebagai ajang penghargaan tempat wisata bergengsi khas Kukar.
Dengan tujuan untuk memberikan apresiasi terhadap pengelola wisata, Dispar Kukar bahkan telah menyiapkan penghargaan khusus. Mulai dari piala, piagam penghargaan, hingga uang pembinaan yang ditujukan untuk melakukan pengembangan tempat wisata.
“Ini adalah dukungan kami untuk memotivasi para pengelola wisata seluruh Kukar dalam mengelola tempat wisata mereka. Baik itu dari pemerintah, masyarakat hingga swasta,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kukar, Slamet Hadiraharjo.
Bahkan, Dispar Kukar telah membuka pendaftaran bagi pengelola objek wisata yang ingin mengikuti ajang ATWI Kukar. Baik tempat wisata yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) maupun pengelolaan tempat wisata swasta. Pendaftaran ini dilakukan secara online, mulai tanggal 1 Juni hingga 20 Agustus mendatang.
Para pengelola destinasi wisata dapat mengakses pendaftaran melalui media sosial ATWI Kukar, untuk mendapatkan linknya. Adapun kategori penilaian untuk ATWI Kukar terdiri dari, Daya Tarik Pengunjung, Pemasaran, Kelembagaan serta Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan. Nantinya setelah mendaftar pihak penilai akan melakukan seleksi untuk 32 finalis.
“Ini penilaiannya pada Oktober atau November mendatang, akan diberikan hadiah dan juga uang pembinaan untuk peraih anugerah terbaik. Kami harap ada banyak pengelola wisata yang mendaftar sehingga dapat menarik kawan-kawan yang lain,” jelasnya.
Slamet memastikan, penilaian akan berlangsung dengan objektif dan dilakukan oleh juri yang kompeten. Ia mengatakan dalam proses penilaian ini, pihaknya akan melibatkan para pelaku wisata hingga akademis.
Melalui ajang penghargaan ini, Slamet harap pengelolaan tempat wisata yang mayoritas hanya bersifat otodidak dengan konsep kunjungan semata. Kedepannya dapat tercipta kolaborasi dan koordinasinya bisa terbangun dalam menciptakan konsep yang bagus.
“Di Kukar sekarang ini ada ratusan destinasi wisata. Jika mereka mengikuti ATWI ini nantinya akan dinilai juri kami yang kompeten,” tutupnya. (tabs)