Desa Lung Anai Kembangkan Cokelat Mohanai, Produk Unggulan Berbasis Kakao Lokal

TENGGARONG – Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), tengah menunjukkan potensi besar. Yakni dalam pengembangan produk kakao berupa Cokelat Mohanai. Bahkan Cokelat Mohanai saat ini, sedang intens didampingi oleh PT MHU sebagai mitra binaan di desa tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Lung Anai memiliki potensi kakao yang cukup besar dan telah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Untuk mengelola kakao menjadi produk coklat berkualitas.

“Kami juga membantu menyediakan beberapa peralatan untuk mengolah buah kakao menjadi coklat, serta pendampingan oleh teman-teman dari PT MHU,” ungkap Arianto.

Produk Cokelat Mohanai ini telah dipamerkan dan diperkenalkan dalam berbagai kesempatan, bahkan sampai ke tingkat Jakarta. Produk ini nantinya dapat menjadi makanan terbaik dari desa dan memiliki peluang besar untuk dipasarkan secara massal. Termasuk di minimarket dan pasar modern lainnya.

“Meski saya tidak ikut langsung dalam monitoring, saya yakin dengan produk yang kami bawa. Kami bangga dengan Cokelat Mohanai karena desa bisa diolah dan dikerjasamakan dengan beberapa pihak sehingga muncul produk yang tidak banyak ditemukan di tempat lain,” tambah Arianto.

Arianto juga menekankan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, terutama terkait rasa, kualitas, dan harga agar produk ini dapat diterima secara luas oleh konsumen. “Kami berharap biaya produksi bisa layak dan harga produk bisa terjangkau sehingga bisa bersaing di pasaran,” ujarnya.

Hingga saat ini, penjualan Cokelat Mohanai masih dalam tahap pengembangan pasar dan perbaikan strategi pemasaran. Pengembangan produk akan terus dilakukan sesuai selera konsumen agar kualitas dan rasa semakin baik. Dengan dukungan penuh dari DPMD Kukar dan PT MHU, Cokelat Mohanai diharapkan menjadi salah satu produk unggulan yang tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lung Anai, tetapi juga memperkenalkan potensi kakao lokal ke panggung nasional. (ADV)

Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.