Desa Loh Sumber Kembangkan Keripik Tempe, Siap Ekspor ke Pasar Nasional dan Internasional

TENGGARONG – Desa Loh Sumber, yang terletak di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), dikenal sebagai salah satu sentra produksi tempe terbesar di daerah tersebut. Menurut Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, sekitar 80 persen pengrajin tempe di Kecamatan Loa Kulu berasal dari Desa Loh Sumber.

Tempe produksi desa ini telah tersebar ke berbagai wilayah. Seperti Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, hingga Loa Kulu sendiri.

Namun, tidak berhenti pada produksi tempe biasa, Desa Loh Sumber kini berinovasi dengan mengembangkan olahan tempe menjadi keripik tempe. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pengrajin tempe sekaligus memperluas pasar produk lokal.

“Kami bersama tim penggerak PKK Desa Loh Sumber mencoba membuat terobosan melalui pengembangan keripik tempe. Alhamdulillah, kami juga bekerja sama dengan PT MHU terkait pengembangan produk ini,” ungkap Sukirno, pada Jumat (11/4/2025).

Keripik tempe yang diproduksi di Desa Loh Sumber saat ini telah mendapatkan dukungan dari PT Multi Harapan Utama (MHU). Perusahaan tersebut membantu dalam pemasaran produk hingga ke Jakarta. Bahkan, Sukirno mengungkapkan bahwa ada rencana untuk ekspor produk ini ke luar negeri.

“Insya Allah tanggal 20 April 2025 nanti kami akan menerima kunjungan dari manajemen PT MHU pusat untuk memberikan edukasi lebih lanjut terkait pengembangan produksi keripik tempe,” ujar Sukirno.

Meski begitu, ada beberapa hal yang masih perlu disiapkan sebelum produk keripik tempe ini bisa dipasarkan secara luas. Mulai dari izin halal, Nomor Induk Berusaha (NIB), dan kemasan produk. Kini, ada dua kemasan yang sudah diproduksi.

Dengan inovasi yang terus berkembang dan dukungan dari berbagai pihak, Desa Loh Sumber menunjukkan bahwa potensi lokal dapat menjadi kekuatan besar untuk membangun ekonomi masyarakat. Sekaligus memperkenalkan produk khas daerah ke tingkat nasional bahkan internasional.

Selain rencana ekspor, Desa Loh Sumber juga berupaya memperluas pasar lokal. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan minimarket dan warung-warung di wilayah Loa Kulu, Samarinda, dan Kutai Kartanegara. “Tujuan kami adalah agar produk keripik tempe ini bisa dikenal lebih luas dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tutup Sukirno. (ADV)

Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.