TENGGARONG – Pemerintah Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menetapkan tiga sektor utama sebagai prioritas pembangunan di tahun anggaran 2024. Sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan diproyeksikan menjadi penggerak utama ekonomi desa. Tentunya dengan program-program inovatif yang kini tengah digalakkan.
Kepala Desa (Kades) Embalut, Yahya, menyampaikan bahwa salah satu fokus utama adalah mengoptimalkan lahan bekas tambang untuk dijadikan lahan produktif. “Saat ini kami sedang menggarap lahan bekas tambang untuk ditanami jagung. Ini bagian dari upaya kami memaksimalkan potensi desa,” ujarnya pada Kamis (21//11/2024).
Di sektor pertanian, Desa Embalut mengelola sekitar 40 hektare lahan aktif, yang menjadi tulang punggung perekonomian warga. Selain itu, pengembangan lahan bekas tambang sebagai perkebunan jagung diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru.
Sementara itu, sektor perikanan menjadi salah satu kebanggaan Desa Embalut. Saat ini, terdapat 10 kelompok pembudidaya ikan air tawar yang aktif, selain pelaku usaha mandiri. Potensi besar di sektor ini terlihat dari hasil panen yang mencapai 60 hingga 70 ton ikan air tawar setiap bulan.
“Hasil panen ikan kami tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di Kukar, tetapi juga dipasarkan ke tempat pelelangan di Samarinda,” jelas Yahya.
Dengan tingginya produksi, sektor perikanan di Embalut telah memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah, sekaligus menjadi salah satu andalan ekonomi desa.
Yahya mengungkapkan, program-program prioritas ini dirancang untuk mewujudkan visi Desa Embalut sebagai desa mandiri. Dimana masyarakat tidak lagi bergantung pada perusahaan tambang, yang sebelumnya menjadi tulang punggung ekonomi desa.
“Kami ingin membangun perekonomian desa berdasarkan potensi yang dimiliki, sehingga masyarakat bisa lebih mandiri melalui pertanian, perkebunan, dan perikanan,” tegasnya.
“Ini adalah langkah awal untuk menjadikan Desa Embalut sebagai desa percontohan yang memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal,” pungkasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i