TENGGARONG -Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuka Festival Kesenian Gandrung tahun 2022. Kegiatan ini diselenggarakan di Sasana Krida Bhakti, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong.
Festival ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. Berkolaborasi dengan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Kukar.
Festival Kesenian Gandrung ini resmi digelar, ditandai dengan pukulan gong oleh Edi dan dinyatakan dibuka secara resmi. Pada acara pembukaan, juga turut hadir Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, Camat Tenggarong Sukono, serta jajaran penasihat dan pengurus dari keluarga besar Ikawangi Kukar.
Para pengunjung dan tamu undangan yang hadir nampak antusias menyambut dibukanya festival, yang akan berlangsung hingga 18 Desember 2022. Diketahui kesenian tari Gandrung merupakan kesenian asli Banyuwangi yang sudah sejak lama tersohor hampir ke seluruh penjuru negeri.
Pada kesempatan ini, Edi menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya terhadap Disdikbud Kukar dan juga Ikawangi. Yang telah mampu menginisiasi lahirnya Festival ini. Edi menyampaikan, bahwa festival ini merupakan realisasi dari program Dedikasi Bupati dan Wakil Bupati Kukar, yaitu Program Kukar Kaya Festival (K3F).
“Saya memastikan bahwa Program Kukar Kaya Festival (K3F) ini salah satu wujudnya seperti kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Tentunya kami berharap kerjasama para pengurus paguyuban, ketua Paguyuban yang ada di Kukar,” sebut Edi Damansyah.
Dengan digelarnya festival ini, Edi sangat berharap kedepannya seluruh budaya dan kesenian yang terhimpun di Kukar, dapat dilestarikan dari generasi ke generasi. Baginya Senin dan budaya adalah karakteristik sebuah bangsa. Keragaman budaya yang ada di Kukar, menjadi nilai tersendiri. Bagaimana Kukar sebagai daerah heterogen dapat menunjukkan keberagaman budaya yang ada. Dan tentunya keberagaman seni dan budaya ini harus kita pertahankan dan kita jaga serta lestarikan.
“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama kita menjaga dan melestarikan budaya yang berkembang di tengah masyarakat karena memang merupakan tugas kita bersama,” lanjutnya.
“Jika digarap dan dikemas dengan baik, ini akan membawa efek domino terhadap ekonomi masyarakat Kukar secara umum dan masyarakat Tenggarong secara khusus,” pungkasnya. (tabs)