Bernilai Ekonomi, Warga Desa Sabintulung Sulap Tanaman Purun Menjadi Kerajinan

TENGGARONG – Memiliki wilayah yang secara geografis berdekatan dengan wilayah perairan dan rawa, menjadikan Desa Sabintulung, memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman purun liar, yang banyak tersebar disana.

Tanaman sejenis rumput yang banyak tumbuh di kawasan rawa gambut ini, rupanya sejak dulu sudah dimanfaatkan oleh masyarakatnya. Yakni sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan tangan bernilai ekonomi. Seperti tembikar, tas dan juga sandal.

“Pengrajin purun ini, sudah ada di desa kami sejak dulu. Bahkan sejak awal kampung ini berdiri masyarakat di Desa Sabintulung sudah mulai membuat kerajinan dari purun ini,” kata Kepala Desa (Kades) Sabintulung, Arta, Kamis (22/6/2023).

Hingga kini, kemampuan membuat anyaman dari bahan dasar purun ini, masih diwariskan dari generasi ke generasi. Serta menjadi salah satu keunikan budaya yang dimiliki oleh Desa Sabintulung.

Arta mengatakan bahwa, mayoritas ibu-ibu rumah tangga di desa yang berada di Kecamatan Muara Kaman ini, merupakan pengrajin purun. Dimana dari kerajinan yang mereka produksi ini, setidaknya dapat memberikan penghasilan tambahan bagi keluarganya.

“Hasil dari kerajaan yang dibuat oleh ibu-ibu ini, biasanya dijual di lingkungan setempat maupun juga desa-desa tetangga,” tambahnya.

Saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Sabintulung, tengah berupaya untuk mengembangkan hasil dari buah tangan masyarakat tersebut. Termasuk juga bagaimana mencarikan akses distribusi penjualan kerajinan tersebut.

“Kita sih pengennya ini terus berkembang, melihat potensi bahan bakunya kan memang banyak tersebar di sekitar desa kami. Kemarin juga kita dapat bantuan dari pihak perusahaan swasta, berupa pelatihan dan pemberian fasilitas atau alat untuk membuat purun. Kita berharap kedepan ini (kerajinan dari purun) bisa semakin berkembang dan mendapatkan pasar yang baik,” pungkasnya. (tabs)