Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) bakal segera memiliki rumah produksi pengolahan jahe. Tepatnya di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu. Hasil kerjasama antara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop-UKM) Kukar dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dijelaskan oleh Kepala Diskop-UKM Kukar, Tajuddin, progres pembangun rumah produksi jahe ini telah mencapai 90 persen. Tinggal menyisakan proses penyelesaian akhir beberapa bagian bangunan dan tinggal menunggu kedatangan mesin produksi.
“Kalau bangunan sudah 90 persen lebih, tinggal mesin saja. Karena mesin kontraknya adalah kontrak sepaket ada 4 unit jadi satu. Saat ini masih dalam proses pengiriman karena kontraknya sampai 19 Februari,” beber Tajudin, Rabu (25/1/2023).
Dia menambahkan bahwa sementara ini sudah ada 3 mesin yang tersedia, dan tinggal menunggu satu mesin yang belum datang. Dimana itu merupakan mesin inti yang akan memproses jahe menjadi minyak atau bubuk.
Sebagai tambahan informasi, rumah produksi ini sendiri diproyeksikan mampu mengolah sekitar 1,5 ton jahe per harinya. Dengan menghasilkan minyak dan bubuk jahe, yang akan dipasarkan ke luar pulau bahkan akan di ekspor ke luar Indonesia.
“Dari 1,5 ton nanti, 150 kg nya untuk bubuk jahe. Nanti untuk bahan kopi, wedang jahe dan lain sebagainya sudah jadi,” tambahnya.
Kedepannya, Tajudin juga memaparkan bahwa rumah produksi ini diproyeksikan untuk dapat memproduksi komoditas rempah-rempah lainnya. Seperti kunyit atau serai wangi, sedangkan untuk pengelolaan rumah produksi jahe ini nantinya akan diserahkan pada Koperasi Anugerah Jonggon Lestari, Desa Jonggon Jaya.
Rumah produksi ini sendiri, diperkirakan mulai beroperasi pada pertengahan tahun. Mengingat memang ada sedikit pekerjaan yang harus segera dirampungkan. Lantaran listrik yang disiapkan untuk menjadi penggerak mesin, yang tersedia sekarang masih dalam skala rumahan. Sedangkan yang dibutuhkan adalah skala industri.
Dengan dibangunnya Rumah produksi ini, Tajuddin berharap sektor pertanian khususnya jahe di Kukar akan lebih berkembang. Tentunya membawa kesejahteraan bagi para petani. “Harapannya untuk petani di Jonggon yang menanam jahe yang sifatnya masih parsial, bisa menjadi satu dengan petani lain. Tentunya untuk memenuhi pasokan bahan baku di rumah produksi ini,” pungkasnya. (tabs)