TENGGARONG – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, memberikan sinyal dukungan terhadap potensi penambangan pasir silika di kawasan Danau Kaskade Mahakam. Meski kewenangan perizinan berada di luar kendali pemerintah kabupaten (pemkab), ia menegaskan bahwa setiap investasi yang masuk ke Kukar harus dikelola dengan baik demi kesejahteraan daerah.
Edi Damansyah juga menekankan bahwa pasir silika tidak boleh diekspor dalam bentuk mentah. Ia menginginkan pembangunan pabrik pengolahan pasir silika di Kukar. Sebagai bagian dari upaya mendorong hilirisasi, dan menciptakan nilai tambah bagi daerah.
“Kalau ada investasi di Kukar, kami tetap mengusulkan agar pasir silika ini tidak keluar dalam bentuk mentah. Harus ada pabriknya di Kukar. Entah bagaimana pengelolaannya, tapi keinginan kami jelas, ini harus memberikan dampak positif langsung ke daerah,” tegas Edi, pada Jumat (3/1/2025).
Meski terbuka terhadap peluang investasi, Bupati juga menaruh perhatian besar pada dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas tambang. Ia mengingatkan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik, mengingat masyarakat sekitar di tiga danau tersebut mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
“Isu lingkungan ini sangat sensitif. Jadi, perizinan tambang harus mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem dan masyarakat sekitar. Tetapi kita juga tidak bisa menutup mata terhadap dampak positif investasi ini,” jelas Edi.
Bupati optimistis, jika dikelola dengan baik, investasi tambang pasir silika tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah saja, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar.
“Investasi ini punya sisi positif besar. Selain memberikan income untuk daerah, masyarakat juga bisa merasakan manfaatnya,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, Danau Kaskade Mahakam yang meliputi Danau Semayang, Melintang, dan Jempang merupakan tiga danau yang terletak di wilayah hulu Kukar. Danau Kaskade disebut-sebut memiliki cadangan pasir silika paling banyak di Kalimantan Timur (Kaltim). Dengan potensi mencapai 2 miliar metrik ton yang tersebar di area seluas 50 ribu hektare.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i