Tenggarong – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kutai Kartanegara (Diskop-UKM Kukar), terus fokus melakukan upaya dalam rangka meningkatkan jumlah UMKM. Serta meningkatkan daya saing pelaku UMKM di Kukar. Bahkan sudah melakukan pertemuan dengan generasi muda, untuk terjun langsung dalam menciptakan UMKM baru.
Dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM di Kukar, Diskop-UKM Kukar memberikan bantuan kepada 100 pelaku UMKM. Berupa peralatan penunjang usaha, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Dimaksudkan upaya ini bisa meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.
“Kami mendukung penuh kegiatan yang ada, dan lebih fokus untuk meningkatkan lagi upaya-upaya dalam rangka menumbuhkan UMKM dan meningkatkan daya saingnya,” sebut Tajuddin
Sejauh ini, Tajuddin memaparkan pelaku UMKM yang terdata di Kukar, khususnya pelaku usaha mikro dengan omzet dibawah Rp 2 miliar per tahunnya di Kukar mencapai 66.273 usaha. Jumlah ini terbagi atas pelaku usaha ultra mikro, seperti pedagang kaki lima (PKL), asongan dan sejenisnya.
“Tapi yang punya potensi lebih maju lagi ada sekitar 45 ribu pelaku usaha,” tambahnya.
Tajuddin optimis, pertumbuhan UMKM di Kukar akan terus berkembang. Meski kedepannya berpotensi terjadi resesi ekonomi. Ini dikarenakan dia merasa rata-rata pelaku UMKM di Kukar menggunakan bahan baku lokal yang mudah didapat dengan harga yg relatif terjangkau.
Ditambah lagi dengan program dari pemerintah pusat, dalam hal ini Bappenas yang bekerjasama dengan Diskop-UKM Kukar, yaitu mendirikan rumah produksi bersama Bio Farma, diyakini merupakan langkah strategis untuk mendukung pelaku UMKM.
“Jadi saya yakin, pelaku UMKM di Kukar, bisa bertahan ditengah resesi,” pungkasnya. (tabs)