Dorong Kolaborasi Tingkatkan Literasi, Darlis Soroti Kesenjangan Akses di Daerah

SAMARINDA – Tidak semua daerah di Kaltim dapat menikmati akses literatur secara merata. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim tahun 2024, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat tercatat sebesar 78,34. Meski tergolong tinggi, sebarannya belum merata.

Di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Kartanegara, indeks literasi masih rendah, masing-masing hanya 67 dan 62. Beberapa daerah lainnya pun belum mencapai angka 70.

“Sebenarnya, minat baca kita secara nasional bisa dibilang tinggi, tetapi kemampuan membacanya yang rendah. Sering kali, seseorang tertarik membaca banyak hal, tetapi belum tentu bisa menganalisis apakah bacaan itu bermanfaat dalam kehidupan,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, M. Darlis Pattalongi, Selasa (17/6/2025).

Menurut Darlis, literasi merupakan kunci utama dalam membangun wawasan masyarakat, terutama untuk menangkal misinformasi. Di era transformasi digital saat ini, kemampuan literasi menjadi alat penyaring terhadap arus informasi yang begitu cepat dan beragam.

“Untuk bisa memahami apakah suatu informasi hoaks atau tidak, literasi sangat berperan penting,” tegasnya.

Darlis mendorong pemerintah agar meningkatkan penyediaan literatur yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di pedesaan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Sekali lagi, penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi agar literasi di Kalimantan Timur terus meningkat. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga media, perguruan tinggi, dan lembaga lainnya,” tutup politisi dari Fraksi PAN tersebut. (adv)

Editor: Susanto

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.