Cegah Stunting, Damayanti Tekankan Peran Orang Tua dan Posyandu di Kaltim

SAMARINDA — Ancaman stunting masih menghantui masa depan anak-anak di Kalimantan Timur. Meski angka prevalensi mulai menunjukkan tren penurunan, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, mengingatkan bahwa perjuangan belum usai. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif orang tua dan kesadaran kolektif masyarakat dalam memastikan tumbuh kembang anak tidak terhambat.

“Pencegahan stunting tidak cukup hanya dengan intervensi gizi. Kesadaran orang tua untuk rutin membawa anak ke posyandu adalah langkah awal yang sangat menentukan,” ujar Damayanti saat diwawancarai usai Rapat Paripurna DPRD Kaltim di Samarinda, Selasa (17/6/2025).

Ia menilai, posyandu bukan sekadar tempat pemberian makanan tambahan, tetapi juga wadah pemantauan kesehatan anak secara berkala, termasuk deteksi dini gangguan tumbuh kembang.

Damayanti juga memastikan bahwa DPRD Kaltim terus mendukung langkah strategis pemerintah, termasuk melalui penguatan alokasi anggaran untuk program kesehatan ibu dan anak.

Politisi PKB ini mengakui bahwa tantangan terbesar saat ini adalah pemerataan dan maksimalisasi akses layanan kesehatan dasar, khususnya di daerah terpencil.

Dengan target penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2025, Damayanti berharap kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat dapat menjadi kunci menciptakan generasi Kaltim yang sehat dan berkualitas.

“Kami ingin memastikan setiap anak di Kaltim tumbuh sehat dan kuat. Ini adalah komitmen bersama yang harus dikawal secara konsisten,” tambahnya.

Penulis: Hanafi
Editor: Susanto

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.