TENGGARONG – Meski telah beberapa kali menggelar Job Fair dengan ribuan lowongan kerja, angka penempatan kerja di Kutai Kartanegara (Kukar) masih terbilang rendah. Kepala Bidang Perencanaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kukar, Syarifah Rosita, mengungkapkan bahwa setiap pelaksanaan job fair, jumlah pencari kerja yang berhasil ditempatkan masih kurang dari 100 orang.
Syarifah Rosita menjelaskan rendahnya angka penempatan ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah kecenderungan masyarakat yang terlalu selektif dalam memilih pekerjaan. “Seringkali masyarakat kita tidak mau bekerja di sektor perkebunan sawit, maunya di tambang. Sementara banyak fresh graduate yang tidak masuk kualifikasi dan ada juga yang tidak mau jauh dari orang tua, maunya bekerja di kampung sendiri,” ungkap Syarifah Rosita, pada Kamis (05/06/2025).
Ia juga mengatakan setiap Job Fair yang digelar menyediakan seribu hingga dua ribu lowongan kerja dari berbagai perusahaan. Namun, syarat dan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan kerap dianggap berat oleh para pelamar. “Banyak juga yang akhirnya tidak melamar karena merasa tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai keinginan,” tambahnya.
Syarifah berharap ke depan masyarakat tidak terlalu memilih-milih pekerjaan, agar peluang penempatan kerja semakin besar. Ia menargetkan, jumlah penempatan kerja di setiap Job Fair bisa meningkat lebih dari 100 orang.
Ia juga menegaskan adanya edaran terbaru dari Distransnaker Kukar yang melarang perusahaan membatasi usia pelamar kerja. Dengan adanya kebijakan baru ini, diharapkan peluang kerja bagi masyarakat Kukar semakin terbuka, baik bagi fresh graduate maupun tenaga kerja berpengalaman. “Perusahaan tidak boleh lagi membatasi usia maksimal, misalnya 35 tahun. Jika ada yang berpengalaman di atas usia itu, mereka tetap boleh mendaftar,” tegasnya. (ADV)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i