SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah, kembali mengangkat isu keterisolasian wilayah Sangkulirang Seberang, Kutai Timur. Menurutnya, sejumlah desa seperti Mandu Dalam, Mandu Pantai Lestari, Saka, dan Kesandaran hingga kini masih tertinggal dari sisi infrastruktur dasar, terutama akses jalan dan listrik.
Padahal, dalam kampanye Pilkada sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim menjanjikan kawasan tersebut sebagai prioritas pembangunan. Namun, hingga pertengahan 2025, janji itu belum juga terealisasi.
“Yang penting saya sampaikan, waktu Pak Gubernur mencalonkan diri sempat menjanjikan bahwa wilayah Sangkulirang Seberang akan jadi prioritas untuk perbaikan jalan dan listrik. Tapi sampai sekarang belum ada perkembangan signifikan,” ujar Agusriansyah, Rabu (28/05/2025), usai mengikuti Rapat Paripurna.
Ia menyebut masyarakat kini mulai kembali menyuarakan aspirasi mereka. Hal itu dikarenakan kebutuhan dasar seperti listrik dan infrastruktur jalan seharusnya sudah menjadi hak masyarakat, bukan lagi permintaan istimewa.
Agusriansyah menambahkan, dirinya sudah melakukan konfirmasi ke Pemkab Kutai Timur. Ia mengungkapkan bahwa Bagian Sumber Daya Alam (SDA) bersama PLN dan Perusahaan Milik Kutim (PMK) sudah turun langsung ke lapangan untuk survei.
“Saya sudah cek ke Kepala Bagian SDA Kutim. Mereka sudah survei bareng PLN dan PMK. Sekarang tinggal bagaimana Pemprov Kaltim menindaklanjuti ke Kementerian ESDM agar ada alokasi anggaran prioritas,” terangnya.
Tak hanya listrik, kondisi jalan di wilayah tersebut juga memprihatinkan. Ia menilai, lambannya respons Pemprov menandakan kurangnya perhatian terhadap daerah yang tidak tergolong terisolir ini.
“Pelayanan dasar seperti jalan dan listrik harusnya sudah jadi prioritas. Ini menyangkut hajat hidup masyarakat. Jangan sampai terabaikan lagi,” tegasnya. (adv)
Editor: Susanto