TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) saat ini telah terpenuhi kebutuhan sapi potong, berkat pasokan dari luar daerah. Terutama dari beberapa provinsi lain di Indonesia. Namun, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanak) Kukar tetap fokus mengembangkan bibit sapi lokal secara bertahap. Untuk mencapai kemandirian produksi sapi potong dimasa depan.
Kabid Peternakan dan Keswan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, menjelaskan bahwa pasokan sapi potong di Kukar saat ini tidak mengalami masalah. Karena bantuan dari luar daerah, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Sulawesi.
“Untuk sapi potong saat ini terpenuhi, kita terbantukan dari luar provinsi. Jadi, kita tidak ada masalah,” ungkap Aji Gazali Rahman, pada Selasa (3/6/2025).
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pengembangan bibit sapi lokal tetap menjadi prioritas. “Kita masih dalam proses pengembangan bibit sapi, baik di Kalimantan Timur maupun di Kukar sendiri. Pengadaan bibit tidak boleh hanya dari dalam satu wilayah provinsi, karena itu hanya memindahkan populasi, bukan menambah,” tambahnya.
Saat ini populasi sapi lokal di Kukar baru mencapai sekitar 15 persen dari total kebutuhan sapi potong. Sisanya masih didatangkan dari luar daerah. Setiap tahunnya, Kalimantan Timur mendatangkan sekitar 70-80 ribu ekor sapi potong dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Selain itu, Kukar juga menjadi daerah penghasil sapi potong yang diminati oleh daerah tetangga seperti Bontang dan Balikpapan. “Kukar ini kenyataannya sapi kita banyak keluar, peminatnya dari Bontang dan Balikpapan, ” jelas Aji Gazali Rahman.
Distanak Kukar terus melakukan pembelian sapi betina produktif sebagai bagian dari upaya pengembangan bibit lokal. Agar di masa mendatang Kukar dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan sapi potong, tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar daerah. Kukar berharap dapat meningkatkan populasi sapi lokal di wilayah Kukar. (ADV)
Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i