Kebangkitan Tari Jepen Romba di Kukar, Warisan Budaya yang Terus Dilestarikan

TENGGARONG – Tari tradisional Jepen Romba yang berasal dari Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Darat, kembali dihidupkan. Setelah terakhir kali dipentaskan pada tahun 1985. Ini menjadi bagian dari revitalisasi tarian, sebagai salah satu upaya pelestarian budaya lokal yang terus didorong oleh pemerintah daerah.

“Jepen merupakan salah satu tarian asli Kutai Kartanegara, dan setiap kelompok wilayah memiliki versi yang berbeda. Untuk Jepen Romba, kami mengambil dari Desa Kedang Ipil. Tarian ini terakhir ditampilkan pada tahun 1985 dan belum pernah dipentaskan lagi, sehingga kami berinisiatif untuk melanjutkan dan melakukan kembali pentasnya,” ungkap Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo.

Pelaksanaan revitalisasi tari Jepen Romba ini tidak hanya sekedar menampilkan tarian, tetapi juga melibatkan penulisan narasi yang kuat. Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) dilibatkan dalam proses penulisan agar cerita dan makna di balik tarian dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat luas.

“Kami juga mendapatkan pengakuan hak cipta atas tarian ini yang berada di bawah Dinas Pendidikan. Namun, hak cipta tersebut bersifat non-komersial, sehingga masyarakat umum tetap dapat menggunakan dan mempelajari tarian Jepen Romba,” tambahnya.

Salah satu hal menarik dari tarian Jepen Romba adalah adanya gerakan yang disebut “Langkah Hantu Belau”. Gerakan ini terinspirasi dari cerita mistis dan horor yang awalnya menakutkan. Namun berhasil diolah oleh para seniman menjadi gerakan tari yang indah dan penuh makna positif.

“Hal-hal seperti ini menunjukkan bagaimana budaya lokal yang kaya dengan cerita dan simbol bisa menjadi kekuatan positif dalam seni tari,” ujar Puji.

Revitalisasi tari Jepen Romba ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Kukar sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Disdikbud untuk terus melestarikan seni dan budaya daerah melalui berbagai program dan kolaborasi dengan institusi seni.

Dengan bangkitnya kembali tari Jepen Romba, menunjukkan komitmen Pemkab Kukar dalam menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya yang unik dan penuh makna. Sekaligus membuka peluang bagi masyarakat untuk terus berkreasi dan melestarikan warisan budaya mereka. (ADV)

Penulis : Shavira Ramadhanita
Editor : Muhammad Rafi’i

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.