Tenggarong – Pasca kepengurusan periode 2022-2027 dilantik, kepengurusan Palang Merah Indonesia Kutai Kartanegara (PMI Kukar) langsung gerak cepat. Melakukan berbagai evaluasi di internal PMI, memastikan mampu memberikan layanan prima kepada masyarakat.
Salah satunya memastikan keberadaan PMI kecamatan yang ada di Kukar. Ketua PMI Kukar, Ismet, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk melakukan evaluasi, agar PMI kecamatan dapat beroperasi dengan optimal. Lantaran selama ini banyak PMI di kecamatan, yang dinilai tidak aktif.
“Keberadaan struktur PMI kecamatan itu, kami sudah lakukan pertemuan secara virtual, dipertengahan Januari kemarin. Untuk menginventarisir PMI kecamatan yang masih ada secara struktural itu ada tapi tidak aktif selama ini, karena mungkin belum ada pendamping atau apa dari pengurus,” sebut Ismet, Senin (30/1/2023).
Beberapa kesimpulan berhasil didapatkan, diantaranya adalah melakukan pembentukan bagi PMI kecamatan yang belum terbentuk. Seperti PMI Tenggarong dan Tenggarong Seberang.
Selain itu, juga melakukan evaluasi terhadap PMI di kecamatan di masing-masing kecamatan yang tidak aktif. Bahkan diakui oleh pria yang juga menjabat sebagai Kabag Prokom Kukar itu, bahwa selama ini hanya PMI kecamatan, di daerah pesisir saja yang bisa dikatakan aktif. Seperti Samboja, Muara Jawa, Anggaran, dan Muara Badak.
“Jadi kita berharap ini kami lagi berusaha untuk mengaktifkan, seluruh PMI di kecamatan,” sambungnya.
Dia menjelaskan bahwa setelah dilakukan evaluasi, PMI kecamatan telah terbentuk di 18 kecamatan di Kukar. Rencananya dalam waktu dekat akan dilakukan pembentukan PMI kecamatan di dua kecamatan baru di Kukar, yaitu Kota Bangun Darat dan Samboja Barat.
Dengan hadirnya PMI kecamatan, di tiap kecamatan ini, Ismet berharap dapat beroperasi dengan maksimal. PMI kecamatan nantinya akan difungsikan sebagai pusat komunikasi donor darah, dan sebagai tanggap bencana pertama, jika terjadi bencana di kecamatan.
“Kita berharap PMI kecamatan ini kan jadi ujung tombak kita ya, kami pengurus PMI kabupaten juga tidak bisa bekerja sendiri. Kita butuh kawan-kawan di lapangan khususnya di kecamatan. Apalagi secara geografis Kukar ini sangat luas,” pungkasnya. (tabs)