TENGGARONG – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara (Kukar), Sayid Fathullah, membantah adanya isu jual beli lapak di Pasar Tangga Arung yang tengah dalam tahap revitalisasi. Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pedagang pasar tangga arung yang sebelumnya telah didata, jumlahnya ada sekitar 703 pedagang.
Setelah proses revitalisasi rampung, Sayid Fathullah mengungkapkan bahwa pihaknya akan memindahkan penghuni Pasar Tangga Arung yang sebelumnya di relokasi ke Pasar Gerbang Raja Mangkurawang dan Pasar Eks Lapangan Pemuda.
“Jika setelah selesai kita akan mulai lakukan pemindahan pedagang untuk kembali ke Pasar Tangga Arung. Itu pun secara bertahap, kami sesuaikan dengan data yang kami miliki,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Sayid Fathullah juga menegaskan kepada pedagang yang telah terdata, untuk tidak khawatir untuk kehilangan lapak. Ia memastikan pihaknya akan memprioritaskan pedagang yang telah terdata.
“Pemindahan pedagang untuk mengisi Pasar Tangga Arung ini kami akan lakukan sesuai dengan aturan yang ada dan telah kita sepakati bersama pedagang,” serunya.
“Jadi saya sampaikan kepada masyarakat dan khususnya pedagang yang sebelumnya melapak di Pasar Tangga Arung untuk tidak khawatir. Jika memang ada isu jual beli lapak pasar tangga arung silahkan laporkan saja ke pihak kepolisian,” bebernya.
Selin itu, ia juga menuturkan bahwa proses revitalisasi pasar tangga arung baru diperkirakan rampung pada akhir tahun 2025. Proses revitalisasi Pasar Tangga Arung saat baru memasuki tahap pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kios-kios lama yang berada di bagian depan pasar juga baru dibongkar beberapa hari lalu untuk mempercepat pembangunan. Sayid Fathullah, menyampaikan bahwa seluruh pedagang di bagian depan bahkan baru direlokasi.
“Proses revitalisasi Pasar Tangga Arung diperkirakan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026. Jadi masih ada sekitar setahun proses pembangunan, jadi tidak ada itu jual beli lapak apalagi dari sekarang, proses pembangunan saja belum selesai,” tandasnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i