TENGGARONG – Seorang kapten kapal tug boat dilaporkan tenggelam, di perairan Sungai Mahakam. Tepatnya di Desa Bukit Jering, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Minggu (22/12/2024). Korban diketahui bernama Alman (36), yang dilaporkan hilang secara misterius saat menyelam untuk memperbaiki propeler kapal yang tersangkut tali.
Alman terakhir terlihat sekitar pukul 15.10 WITA. Ia terjun ke air mengenakan kaos abu-abu sambil membawa gergaji besi, untuk memotong tali yang tersangkut di baling-baling kapal. Masalah tersebut menghentikan operasi kapal Tug Boat Bella I yang tengah berlayar di perairan Muara Kaman.
Namun, setelah lebih dari 30 menit, Alman tidak kembali ke permukaan. Saksi mata, Ardan, yang juga rekan kerjanya, menyadari ada yang tidak beres dan segera melaporkan kejadian tersebut “Awalnya saya pikir dia sedang bekerja, tetapi waktu berlalu terlalu lama. Saya mulai khawatir dan memanggil-manggil, tapi tidak ada tanda-tanda,” ujarnya pada Senin (23/12/2024).
Laporan hilangnya Alman diterima oleh Pos SAR Samarinda pada Senin (23/12/2024) pagi, melalui Kapolsek Muara Kaman, Iptu Gede Wijaya. Menanggapi laporan tersebut, tim penyelamat segera dikerahkan ke lokasi kejadian, yang berjarak 84 kilometer dari Pos SAR Samarinda.
Dody Setiawan, kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, menyebutkan bahwa perjalanan menuju lokasi cukup sulit. Untungnya operasi sar juga didukung oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), Ditpolairud Polda Kaltim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, serta masyarakat setempat.
“Tim harus menempuh perjalanan sekitar empat jam dengan medan yang menantang. Meski begitu, kami akan memberikan upaya terbaik untuk menemukan korban,” beber Dody.
Dengan dukungan peralatan seperti perahu karet, kendaraan D-Max Double Cabin, dan perlengkapan medis, tim berusaha keras menembus kendala alam. Namun, kondisi perairan dengan arus deras dan visibilitas yang sangat rendah membuat proses pencarian semakin sulit.
“Kondisi ini menjadi tantangan besar, tetapi kami tetap optimis dan terus bekerja maksimal. Setiap detik sangat berarti dalam misi seperti ini,” tambahnya.
Berkaca dari kejadian ini, Dody mengimbau masyarakat untuk selalu memprioritaskan keselamatan selama bekerja. Khususnya di kawasan perairan yang memiliki cukup banyak potensi bahaya.
“Kondisi alam seperti arus deras dan visibilitas rendah bisa berbahaya. Pastikan keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas di perairan,” tutupnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i