TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kabupaten ke-45 di Kecamatan Samboja Barat, pada Senin (2/12/2024). Ajang tahunan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang keagamaan. Sekaligus melanjutkan tradisi prestasi Kukar di kancah provinsi dan nasional.
MTQ kali ini semakin spesial karena Kukar berhasil mempertahankan gelar juara umum di tingkat provinsi hingga nasional dalam beberapa tahun terakhir. Namun, tantangan baru muncul dengan adanya kebijakan nasional yang melarang para juara tingkat nasional untuk kembali bertanding di tingkat provinsi.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, yang juga merupakan ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kukar, menyampaikan harapan besarnya agar dewan hakim lebih serius dalam menggali talenta-talenta baru di berbagai cabang lomba MTQ.
“Di Kukar, ada sembilan orang yang meraih juara satu tingkat nasional tahun lalu, sehingga tidak dapat berkompetisi di MTQ Provinsi tahun ini. Meski demikian, kami optimis regenerasi yang kuat akan membawa Kukar kembali meraih juara umum untuk ketujuh kalinya ditingkat provinsi,” ujar Sunggono.
Untuk mewujudkan target ini, ia menekankan pentingnya pemusatan latihan atau Training Center (TC) yang terstruktur dan intensif. Ia berkomitmen untuk segera melaksanakan TC selama tiga bulan, dengan melibatkan pelatih lokal, provinsi, hingga nasional. Jika diperlukan, kolaborasi dengan lembaga pelatihan kompeten juga akan diupayakan.
“Strategi TC yang terencana, seperti sembilan tahapan yang dilakukan sebelumnya, terbukti efektif dalam mempersiapkan peserta secara maksimal. Kami yakin peserta terbaik yang terpilih nanti akan menjadi duta MTQ Kaltim 2025,” lanjutnya.
Sunggono juga mengajak masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai momentum mempererat persatuan dan membangun Kukar yang lebih baik melalui nilai-nilai Al-Qur’an. “Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Laksanakan salat lima waktu di masjid, rutin membaca Al-Qur’an, dan tanamkan semangat kebersamaan untuk menghadapi tantangan zaman,” tegasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i