TENGGARONG – Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencatatkan cerita sukses dalam mengelola potensi lokal melalui produk gula semut. Berkat inovasi dan strategi hilirisasi yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes), produk gula semut yang diberi merek “Guleku” berhasil mengangkat perekonomian warga sekaligus memasuki pasar ritel modern.
Kepala Desa Tuana Tuha, Tommy, mengungkapkan bahwa Pemdes terus berupaya meningkatkan nilai tambah produk gula semut. Salah satunya dengan menghadirkan kemasan stik premium yang praktis dan menarik. Untuk mendukung hal ini, Pemdes mengunakan Alokasi Dana Desa (ADD) guna pengadaan mesin kemasan modern.
“Kemasan stik premium ini kami targetkan untuk memenuhi kebutuhan pasar kelas menengah ke atas, seperti hotel dan swalayan. Dengan ini, gula semut desa kami lebih praktis dan memiliki daya saing tinggi,” jelas Tommy, Selasa (3/12/2024).
Tak hanya soal kemasan, inovasi juga diterapkan pada proses produksinya. Pemdes Tuana Tuha menjalin kerja sama dengan pengusaha lokal yang menggunakan tungku hemat energi. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan produk memenuhi standar kesehatan.
“Kami berkomitmen menghadirkan gula semut yang berkualitas tinggi, baik dari segi produksi maupun pengemasan,” tambah Tommy.
Selain itu, Pemdes juga menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memperluas cakupan bisnis. Kerja sama ini dirancang agar UMKM fokus pada produksi, sementara BUMDes bertanggung jawab pada pengemasan dan pemasaran.
“Kombinasi ini kami yakini bisa mempercepat penetrasi pasar sekaligus memperkuat posisi Guleku di tingkat lokal dan nasional,” katanya optimistis.
Saat ini, produk Guleku telah dipasarkan ke berbagai swalayan, hotel, dan pasar lokal di Kalimantan Timur. Produk ini juga telah mengantongi sertifikat halal dan izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), yang menjadi nilai tambah dalam menarik minat konsumen.
Langkah berikutnya adalah mendapatkan sertifikasi BPOM untuk memperluas distribusi ke hotel-hotel berbintang dan pasar nasional. Tommy mengakui permintaan gula semut terus meningkat, khususnya dari sektor perhotelan.
“Kami sedang menyelesaikan proses perizinan BPOM untuk memenuhi standar operasional hotel-hotel besar. Ini akan membuka peluang lebih besar untuk Guleku masuk ke pasar nasional,” tutup Tommy. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i