TENGGARONG – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Kartanegara (Kukar) membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh desa dan kelurahan di Kukar. Tujuannya untuk meningkatkan kesehatan keluarga, khususnya ibu dan anak hingga ke pelosok desa.
Disampaikan oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) DP2KB Kukar, Sri Lindawati, TPK akan ditugaskan untuk memberi pendampingan khusus, terutama bagi keluarga yang berisiko mengalami gangguan kesehatan seperti stunting.
“TPK memiliki peran penting dalam melakukan pendampingan kepada keluarga yang berisiko. Di lapangan, kami memiliki 477 tim dengan 1.371 anggota yang tersebar di desa-desa,” Rabu (13/11/2024).
“Mereka menjalankan tugasnya sebagai konselor untuk mendampingi keluarga yang membutuhkan perhatian lebih, termasuk keluarga dengan ibu muda atau yang hamil di usia lanjut,” timpalnya.
Ia mengatakan resiko kesehatan yang menjadi fokus diantaranya adalah ibu hamil yang terlalu muda, terlalu tua, memiliki anak terlalu banyak, atau jarak antar kehamilan yang terlalu dekat.
TPK bertugas untuk memberikan informasi dan edukasi bagi kelompok ini agar mereka tetap menjaga kesehatan dan menghindari risiko selama masa kehamilan dan menyusui.
Selain itu, TPK juga memastikan bahwa setiap ibu, baik yang masih muda maupun yang lanjut usia, aktif melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan.
“Kami memastikan mereka mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara berkala dari tenaga kesehatan yang berkompeten,” serunya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i