TENGGARONG – Harapan masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk memiliki pasokan minyak goreng yang mandiri semakin dekat. Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Desa Kelekat, Kecamatan Kembang Janggut, terus mengalami kemajuan pesat. Hampir seluruh pondasi pabrik kini rampung, dan proyek ini diproyeksikan akan memasuki tahap konstruksi lanjutan pada 2025.
Pabrik ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mengatasi potensi krisis minyak goreng di masa depan. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, menyatakan bahwa pabrik ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Kami sudah menyiapkan kajian kebutuhan minyak goreng di Kukar, proyeksi produksi, dan strategi antisipasi jika terjadi gangguan pasokan,” jelasnya, Selasa (12/11/2024).
Menurut data Disperindag Kukar, produksi kelapa sawit di Kukar ini mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun, dengan kebutuhan minyak goreng sekitar 7 ribu ton saja. Jumlah ini diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus membuka potensi ekspor.
Sayid Fathullah juga mengatakan, proyek ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan melibatkan kementerian terkait. Termasuk Kementerian Perindustrian dan BUMN yang berkolaborasi dengan Disperindag Kukar mengalokasikan dana sebesar Rp 8 miliar.
Guna mematangkan rencana pengelolaan pabrik ini, Disperindag Kukar juga berencana melakukan studi banding ke Deli Serdang, Sumatera Utara, yang sudah lebih dulu memiliki pabrik serupa.
Disisi lain, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pemberdayaan Industri, Arbain, mengungkapkan bahwa pabrik ini akan menjadi motor penggerak ekonomi bagi petani kelapa sawit lokal. “Pabrik ini akan memberi nilai tambah langsung bagi petani, memperbaiki akses pasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arbain.
Lahan seluas 3 hektare telah disiapkan oleh Pemerintah Desa Kelekat sebagai lokasi pabrik. Ini sejalan dengan visi Kukar Idaman untuk memperkuat sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Dengan dukungan perkebunan sawit yang melimpah di Kukar, pabrik ini akan menjadi pilar penting ekonomi lokal yang mandiri dan berkelanjutan.
“Kami berharap pabrik ini segera terealisasi dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ini adalah langkah besar menuju ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang lebih kuat,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i