TENGGARONG – Proyek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) untuk membuat jalan alternatif, yang menghubungkan Kelurahan Bukit Biru menuju Desa Batuah, masih menyisakan jarak sekitar 35 kilometer (km). Proyek yang telah dirancang sejak tahun 2013 itu, kini tak lagi jadi prioritaskan.
Mulanya, Pemkab Kukar berencana untuk membangun jalan tersebut sebagai jalan alternatif. Dimana jalan yang berada di bawah kewenangan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) yang pada saat itu kondisinya rusak parah. Selain untuk mempercepat jarak tempuh dari Tenggarong menuju Balikpapan.
Pada awal perencanaannya, jalan sepanjang 38 km itu ditargetkan akan rampung pada tahun 2015, dengan alokasi dana sebesar Rp 499 miliar. Namun dalam perjalanannya, proyek pembangunan jalan alternatif itu tidak kunjung dapat terselesaikan, karena terkendala masalah pembebasan lahan.
Pada perencanaan jalan tersebut, nantinya dibuat dua jalur dan langsung terkoneksi dengan jalur freeway Samarinda-Balikpapan. Jika selesai, maka jarak tempuh Tenggarong Balikpapan lebih singkat sekitar satu setengah jam. Adapun spesifikasi jalan dirancang mampu menahan beban kendaraan dengan kapasitas hingga di atas 10 ton.
“Jalan dari Bukit Biru ke Batuah itu merupakan jalan alternatif yang merupakan jalan kabupaten. Itu adalah program lama kita, tapi terkendala masalah pembebasan lahan dan kedua biayanya (pembangunan) juga besar karena itu kan jalan baru belum ada bukaan lahan,” sebut Linda Juniarti, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.
Saat kondisi jalan poros Tenggarong-Loa Janan hampir terputus seperti sekarang ini. Pertanyaan mengenai pembanguan jalan alternatif tersebut kembali mencuat ke permukaan. Namun, Linda mengatakan bahwa proyek pembangunan jalan alternatif tersebut, tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat karena terkendala masalah anggaran.
“Proyek itu (Jalan dari Bukit Biru-Batuah) tidak bisa kita kerjakan dalam satu mata anggaran, jadi bertahap. Tahun ini jalan itu dialokasikan anggaran sebesar Rp 6 miliar, tahun depan juga ada. Mudah-mudahan kita terus menganggarkan untuk jalanan itu,” serunya.
“Tahun depan Insya Allah sudah bisa lewat Margasari, kemudian akan kita lanjut lagi. Tapi juga tergantung pembebasan lahan,” tandasnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i