Paling Tinggi se-Indonesia, Pemkab Kukar Berhasil Tekan Stunting Hingga 9,7 Persen 

TENGGARONG – Upaya serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam menekan angka stunting, perlahan mulai menunjukkan dampak yang signifikan. Berdasar data pengentasan stunting pada bulan Juli lalu, angka stunting di Kukar berhasil ditekan hingga 9,7 persen.

Capaian ini merupakan yang paling tinggi di seluruh Indonesia. Keterangan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar, Sunggono, pada Selasa (1/10/2024).

Ia memaparkan, angka stunting di Kukar berhasil ditekan dari 27 persen menjadi hanya tersisa 17,3 persen. Tentunya, capaian ini tidak terlepas dari kolaborasi yang baik antar semua lini yang dijalin oleh Pemkab Kukar. Mulai dari melibatkan seluruh perangkat di internal Pemkab Kukar, termasuk juga pemerintah desa dan turut melibatkan sektor swasta.

“Dibanding tahun lalu, angka stunting di Kukar menurun cukup drastis dari 27 persen menjadi 17,3 persen. Itu tertinggi se-Indonesia untuk penurunan stunting,” bener Sunggono.

Sunggono mengatakan capaian yang didapat Pemkab Kukar dalam penanganan stunting bukanlah sesuatu yang didapat dengan mudah. Hal tersebut memerlukan kerja keras dan dedikasi tinggi untuk mengentaskan permasalahan tersebut. Mengingat luas wilayah dan letak geografis Kukar menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan program intervensi stunting.

“Secara pelaksanaan, program pengentasan stunting ini sangatlah panjang. Tapi kita selalu berupaya untuk menjalankan setiap tahapan yang telah dijalankan oleh pemerintah pusat,” tegasnya.

“Bahkan kalau boleh dibilang penanganan stunting di Kukar ini telah melampaui apa yang dilakukan pemerintah pusat. Karena memang ada beberapa penanganan yang kami lakukan itu tidak ada di daerah lain,” timpalnya.

Ia memastikan bahwa seluruh balita di Kukar telah ditimbang dan diukur pertumbuhannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan perkembangan anak sebagai data acuan penanganan stunting. Berdasarkan 4 indikator yang telah ditetapkan, Sunggono memaparkan bahwa di Kukar terdapat cukup banyak anak yang beresiko stunting.

“4 kelompok itu pertana ada anak dengan berat badan yang tidak naik, kedua anak tinggi badan tidak naik, anak dengan permasalahan obesitas, dan anak dengan permasalahan gizi buruk,” serunya.

“Karena kita mengusung tagline jangan sampai ada anak stunting baru, maka kita lakukan intervensi dengan penyaluran makanan bergizi. Sedangkan yang sudah stunting kebijakannya kita lakukan pemeriksaan melalui dokter anak yang kita datangkan ke kecamatan,” tutupnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i