TENGGARONG – Jalan poros Tenggarong-Loa Janan terancam putus akibat ambles. Warga setempat minta akses jalan dialihkan, khususnya kendaraan bermuatan berat agar kondisi jalan tak lebih parah. Bukan tanpa alasan, kekhawatiran ini timbul mengingat kondisi jalan ini terus bertambah parah.
Diketahui, sejak pertama kali ambles terjadi pada beberapa hari lalu, kini jalan sudah mengalami penurun hingga lebih dari 1 meter.
Selain mengancam putusnya akses transportasi warga, kondisi jalan yang ambles di RT 4 Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, ini juga membawa dampak lain bagi masyarakat setempat. Disampaikan Kepala Dusun Margasari, Haerudi, longsoran jalan tersebut juga mengakibatkan pipa air PDAM patah. Sehingga kondisi jalan yang ambles juga diperparah dengan adanya genangan air.
Patahnya pipa PDAM itu juga mengakibatkan aliran air bersih warga terputus. Hal tersebut telah berlangsung selama lima hari, terhitung sejak Jumat (19/9/2024). Mengakibatkan warga setempat harus mencari sumber air bersih dari tempat lain, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
“Untuk sementara ini mereka harus mencari keperluan air dari tempat lain,” sambung Haerudi, Senin (24/9/2024).
Sementara itu, kondisi jalan yang longsor semakin diperparah dengan ulah oknum yang membiarkan kendaraan bermuatan lebih lewat saat tengah malam. Padahal, Pemerintah Desa (Pemdes) Jembayan telah memberi imbauan di sosial media maupun memasang baliho peringatan agar tidak melalui jalan ini. Dikarenakan adanya perbaikan yang dilakukan dan abrasi yang sedang terjadi.
Untuk itu, Haerudi yang juga menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Umum Desa Persiapan Jembayan Ilir, memastikan bahwa pemerintah desa (pemdes) telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, Pemprov Kaltim dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Koordinasi ini diperlukan untuk mencari solusi. Mengingat jika jalan tidak ditutup, maka jalan akan semakin parah.
“BBPJN memfasilitasi solusi ini, karena jalan ini statusnya nasional. Kita juga masih mencari jalur alternatif untuk kendaraan roda enam keatas. Karena kalau jalan ini ditutup perekonomian akan mati. Semoga secepatnya kita bisa dapat solusi,” tutupnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i