TENGGARONG – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar aksi di depan Polres Kukar, pada Selasa (3/9/2024). Aksi ini merupakan bentuk solidaritas mereka, terhadap aksi pemukulan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi terhadap ketua HMI Samarinda, saat aksi di DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), beberapa waktu lalu.
Ketua HMI Kukar, Muhammad Zia Ulhaq, menegaskan aksi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk kecaman terhadap tindakan represif yang dilakukan oleh oknum polisi kepada massa aksi. Khususnya, pemukulan terhadap ketua HMI Samarinda yang viral di media sosial.
“Kami hadir atas dasar solidaritas sesama kader HMI. Kami sangat mengecam segala bentuk represifitas terhadap massa aksi dan kami mengingatkan agar kejadian tersebut tidak lagi terulang, dan tidak ada lagi tindakan refresif terhadap massa aksi,” tegas Zia Ulhaq.
Dalam kesempatan ini, ia juga menegaskan bahwa pihaknya menuntut tindak tegas kepolisian terhadap pelaku tindak kekerasan terhadap massa aksi. Jika hal tersebut tidak mendapat tindak tegas, Ulhaq menilai hal tersebut berpotensi dianggap sebagai sebuah pewajaran oleh anggota kepolisian yang lain.
“Jangan sampai tindakan seperti itu dianggap wajar, itu bisa berdampak lebih buruk. Negara ini adalah negara demokrasi, maka sudah semestinya penanganan yang dilakukan dalam menghadapi aksi protes lebih humanis,” serunya.
“Ketika dalam aksi ada hal-hal yang tidak diinginkan itu merupakan bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kondisi sosial yang terjadi. Jika lembaga negara yang melakukan hal tersebut tentu kan timbul pertanyaan, apa yang melandasi mereka melakukan kekerasan. Apakah kita dilarang menyampaikan pendapat,” timpalnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i