TENGGARONG – Program Kredit Kukar Idaman (KKI) disebut-sebut menuai sukses besar dalam memberikan akses permodalan pada masyarakat. Setelah 3 tahun berjalan, tercatat sudah ada sebanyak 1.200 pelaku UMKM, petani, nelayan dan pembudidaya ikan di Kutai Kartanegara (Kukar) memanfaatkan program ini.
Bahkan, Pimpinan Bankaltimtara Cabang Tenggarong, Eryuni Ramli Okol, mengatakan bahwa program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar dibawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dan Wakilnya, Rendi Solihin itu kini menjadi role model, program kredit yang dijalankan pemerintah di beberapa daerah lain.
“Dari total 40 ribu UMKM yang ada di Kukar, yang sudah menerima KKI ada 1.200 debitur. Pemkab Kukar sendiri telah menyertakan modal untuk menjalankan program ini dengan anggaran sebesar Rp 43 miliar,” sebutnya, (1/8/2024).
Untuk diketahui, KKI merupakan fasilitas kredit yang ditujukan kepada para pelaku UMKM, petani, nelayan dan pembudidaya ikan di Kukar dengan bunga 0 persen. Program ini telah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 67 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perbup Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan KKI Berdaya Saing dan Mandiri.
“Setoran awal pertama kali program ini Rp 19 miliar. Belum lama ini Pemkab Kukar menyuntikkan modal lagi Rp 24 miliar,” tambahnya.
Eryuni juga menerangkan, ada 4 jenis kredit Kukar Idaman, terdiri dari kredit pedagang kaki lima yang diberikan paling banyak sebesar Rp 10 juta dengan jangka waktu paling lama 12 bulan. Kemudian kredit bagi wirausaha baru, diberikan paling banyak Rp 15 juta dengan jangka waktu paling lama 24 bulan.
Lalu, Kredit Kukar Idaman bagi Pelaku UMKM di Kukar yang diberikan paling banyak Rp 25 juta dengan jangka waktu paling lama 24 bulan. Terakhir, KKI bagi petani, nelayan dan pembudidaya ikan termasuk juga Kelompok Tani Hutan melalui kegiatan Perhutanan Sosiald engan Plafond kredit maksimal sampai dengan Rp 50 juta dengan jangka waktu paling lama 36 bulan.
“KKI yang menjadi role model daerah lain ini juga memberikan catatan penting bagi debitur, yakni potongan 5 persen dari total nilai pinjaman. Ini merupakan biaya administrasi untuk asuransi terhadap kredit tersebut,” tutupnya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i