TENGGARONG – Serius atasi permasalahan stunting, Pemerintah Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) siap lakukan intervensi dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), bagi balita dan anak-anak yang beresiko stunting.
Program tersebut direncanakan untuk berjalan secara rutin selama kurang lebih dua bulan. Setelah dua bulan, program ini akan dievaluasi untuk melihat pertumbuhan balita. Dengan harapan dapat meningkatkan berat dan tinggi badan anak-anak di wilayah tersebut.
“Kecamatan Muara Wis ini menjadi percontohan penanganan stunting dan kami berharap kita bisa mewujudkan zero stunting di tahun 2025,” ujar Camat Muara Wis, Fadhli Annur, pada Rabu (24/7/2024).
Saat ini, Fadhli Annur mengatakan wilayahnya menjadi salah satu kecamatan dengan resiko stunting yang terbilang tinggi. Tercatat sebanyak 214 balita dari 600 balita di Muara Wis beresiko mengalami stunting.
Namun, berkat intervensi yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir, hasil positif mulai terlihat. Beberapa anak terpantau telah mengalami peningkatan berat badan semenjak mendapat program PMT.
“Dari 214 kasus stunting, sudah ada beberapa anak di tiga desa mengalami peningkatan. Tinggal empat desa lagi yang akan kita berikan asupan makanan tambahan setiap hari selama dua bulan,” serunya.
Fadhli menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan anak-anak mengalami stunting, adalah pola asuh yang kurang tepat dan kurangnya perhatian orang tua dalam memberikan makanan bergizi.
Misalnya, banyak orang tua yang memberikan makanan atau jajanan instan kepada anak-anak mereka. Padahal makanan tersebut seharusnya diolah sendiri untuk memastikan kandungan gizinya. (Adv)
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i