Miliki Garis Pantai Paling Luas di Kaltim, Kukar Berpeluang Jadi Lumbung Perikanan untuk IKN

TENGGARONG- Memiliki garis pantai yang paling luas di Kalimantan Timur (Kaltim), Kutai Kartanegara (Kukar) berpotensi besar jadi lumbung pangan perikanan bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Yakni memiliki panjang garis pantai 1.571 km dari total 3.776 km garis pantai Kaltim.

Ini ditunjang dengan populasi nelayan Kukar yang disebut paling banyak di Kaltim. “Potensi menjadi lumbung pangan perikanan untuk IKN sangat besar,” sebut Rendi Solihin, Minggu (10/12/2023).

Selama ini produksi perikanan di Kukar, dikatakan oleh Rendi telah mampu memenuhi kebutuhan ikan di Kaltim. Bahkan sebagian sudah mulai dikirim ke luar pulau seperti Sulawesi dan Jawa. Baik dari produksi ikan laut maupun ikan air tawar.

“Berangkat dari kondisi ini, maka sub sektor perikanan harus menjadi ekonomi unggulan di Kukar, khususnya untuk peningkatan perekonomian yang berkelanjutan dalam menghadapi kepindahan IKN tak lama lagi,” kata Rendi.

Berbagi upaya pun telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, untuk terus meningkatkan produktivitas di sektor perikanan. Salah satunya adalah dengan menyalurkan sejumlah bantuan perlengkapan bagi nelayan. Seperti perahu, mesin perahu, jaring, jala, bibit ikan, bibit udang, obat-obatan ikan dan lainnya.

Paling baru, dalam kegiatan Rembuk Nelayan yang digelar di Kecamatan Muara Badak, Rendi yang hadir langsung dan mengikuti kegiatan itu juga menyalurkan bantuan kepada kelompok nelayan setempat.

Bantuan yang disalurkan berupa mesin kapal dompeng sebanyak 42 unit, bibit ikan bandeng sebanyak 500 ribu ekor, saponin (obat-obatan untuk budi daya udang) sebanyak 5 ton.

Hal ini merupakan cerminan keseriusan Pemkab Kukar untuk terus meningkat akan produktivitas nelayan di Kukar. Rendi mengatakan Rembuk Nelayan sebagai wadah merencanakan kebutuhan para nelayan muara, sebagai evaluasi mengenai program dan penyaluran bantuan.

“Jangan sampai nelayan terus-menerus menerima bantuan alat tiap tahun, karena ini menggambarkan nelayan tersebut tidak berubah dan tidak berkembang,” pungkasnya.

Penulis: Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i