Tinjau Bendungan Marangkayu, Pj Gubernur Akmal Berharap Bisa Beroperasi Tahun Depan 

TENGGARONG – Tinjau Bendungan Marangkayu yang terletak di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara (Kukar), Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Akmal Malik, berharap bendungan yang sudah mulai dibangun sejak tahun 2007 ini bisa beroperasi pada tahun depan. Hal tersebut diungkapkannya usai meninjau bendungan yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini, pada Kamis (7/12/2023) kemarin.

Bukan tanpa alasan, harapan ini dilontarkan karena bendungan ini memiliki peran yang sangat penting. Terutama sebagai sumber air bagi sistem irigasi sektor pertanian, pengendali banjir dan sebagai sumber air baku bagai masyarakat yang berada di Kecamatan Marangkayu, bahkan Bontang.

“Kita berharap Bendungan Marangkayu ini dapat segera berfungsi karena sangat penting bagi masyarakat di wilayah Marangkayu Kukar maupun Bontang,” sebut Akmal Malik.

Untuk diketahui, pembangunan Bendungan Marangkayu ini sejatinya sudah nyaris rampung secara fisik. Namun permasalahan pembebasan lahan, membuat progres penyelesaian bendungan ini belum juga selesai selama 16 tahun.

Sebagai PSN, pembangunan bendungan ini telah menerima gelontoran anggaran sebesar Rp 16 miliar, dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Diperuntukkan penyediaan akses jalan, bangunan penunjang, serta perbaikan struktur bendungan.

“Tahap pertama diperkirakan akan selesai dibulan April 2024, memang ada 2 tahap dalam penyelesaiannya nanti. Kita berharap semua selesai secara bertahap,” sambungnya.

Ia pun menargetkan, Bendungan Marangkayu dapat difungsikan pada April tahun depan dengan melakukan penggenangan lahan. Oleh sebab itu, Akmal Malik meminta kepada semua pihak, termasuk masyarakat untuk mendukung dan mengawal progres pengerjaan bendungan tersebut.

Dukungan dari semua pihak diperlukan agar Bendungan Marangkayu yang menjadi salah satu PSN di Kaltim ini, dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Semua pihak, harus dapat memahami keterbatasan itu. Bagi mereka yang punya lahan hendaknya dapat mengerti keterbatasan yang ada, sehingga bendungan dapat segera berfungsi,” terang Akmal Malik.

“Mari bersama-sama kita dukung pembangunan bendungan ini, memang tidak ada kondisi ideal di lapangan,” pungkasnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i