Sambangi Kesultanan Kutai, Ini 6 Permintaan Jika Ganjar Pranowo Jadi Presiden 

TENGGARONG – Menerima kunjungan Ganjar Pranowo, kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menyampaikan 6 Permintaan, jika Calon Presiden (Capres) dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia, Rabu (6/12/2023).

Permintaan ini disampaikan dalam sambutan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin yang dibacakan oleh Pangeran Notonegoro, Raden Heriansyah. Saat menjamu Ganjar Pranowo, beserta rombongan di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

“Kami menitipkan harapan dan pesan, ketika saudara Ganjar terpilih menjadi Presiden,” serunya.

Pertama, kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menyampaikan agar kelak jika terpilih, Ganjar membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya kompetensi, berintegritas dengan menanamkan nilai-nila kejujuran.

Kemudian, kesultanan juga meminta Ganjar untuk melakukan proses hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA), guna meningkatkan nilai tambah yang membawa kesejahteraan bagi rakyat jika terpilih menjadi presiden.

Lalu, ia juga diminta untuk mengambil kesempatan ditengah geopolitik yang rumit, agar Indonesia bisa semakin maju. Serta Ganjar juga diharap untuk melakukan langkah konkrit, untuk mengeluarkan Indonesia dari Middle-Income Trap.

Kelima, kesultanan meminta agar kelak diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait alokasi anggaran bagi kesultanan yang ada dan berjalan dengan baik di Nusantara. Hal ini dimaksudkan, untuk mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa ini, yang telah terbangun sejak dahulu kala di Nusantara.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa mempertahankan kebudayaannya,” tegasnya.

Permintaan terakhir adalah, agar Ganjar tidak melupakan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura sebagai kerajaan tertua di Indonesia, jika kelak ia terpilih menjadi presiden.

Permintaan ini pun disambut dengan baik oleh Ganjar. Dalam sambutannya di kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Ia menyampaikan bahwa ia sangat sepakat dengan apa yang disampaikan oleh sultan melalui Pangeran Notonegoro.

“Saya sangat sepakat untuk memperhatikan kesultanan yang masih hidup dan berjalan dengan baik di Indonesia,” sebutnya.

Bahkan, selama aktif menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah, ia mengaku sangat berkomitmen untuk memperhatikan Keraton Kesultanan yang masih ada di provinsi yang pernah dipimpinnya tersebut.

“Karena banyak sekali ajaran-ajaran luhur yang harus menjadi pegangan, baik secara intelektual mau pun spiritual,” pungkasnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i