TENGGARONG – Almarhum Praka (Anumerta) Sandy Primadana, telah dikebumikan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Biru, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu (2/12/2023) malam.
Namun kepergiannya rupanya masih menyisakan luka mendalam, bagi keluarga yang ditinggalkan. Terlebih kepergiannya yang begitu mengejutkan, 18 hari menjelang hari ulang kelahirannya.
Praka (Anumerta) Sandy harus gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada Kamis (30/11/2023) lalu.
Idrus yang merupakan paman dari prajurit kelahiran Balikpapan 25 tahun silam ini, turut menceritakan bahwa sosok almarhum merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Praka (Anumerta) Sandy lahir dan besar di keluarga yang berlatar belakang sebagai anggota TNI. Ayahnya Supriyadi, merupakan pensiunan TNI dan saudaranya, Puriyani, juga merupakan prajurit yang bertugas di Kodam VI/Mulawarman.
Besar di keluarga TNI, Idrus mengatakan Praka (Anumerta) Sandy merupakan sosok pendiam dan penyabar. Bahkan, sebelum dia bertugas ke Papua, almarhum menyempatkan diri cuti untuk menghabiskan waktu dengan keluarganya. Sebelum kembali bertugas, almarhum berpamit kepada orang tuanya dan sempat menyampaikan niat, bahwa ia berniat untuk menikah setelah bertugas dari Papua.
“Jadi dia pamit dan ngomong ke orang tuanya. Pak, saya mau tugas doakan saya ya. Nanti selesai tugas, bapak dan ibu saya bawa ke Jawa,” kenang Idrus.
“Dia bilang mau menikah, calonnya yatim piatu. Saya selalu menahan nangis mengingat kata-katanya saat itu,” lanjutnya dengan mata yang tampak berkaca-kaca.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i