TENGGARONG – Kabar duka datang dari tanah Papua, seorang prajurit TNI asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) gugur di medan pertempuran. Setelah kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, pada Kamis (30/11/2023) kemarin.
Kabar duka ini berasal dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer (Korem) yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih. Dalam laporan tersebut, dinyatakan dua prajurit TNI harus gugur setelah terjadi kontak bersenjata antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.
Dua prajurit yang gugur adalah Pratu Sandy Primadana asal Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong. Serta Prada Muhammad Fadli yang berasal dari Kota Bani, Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Keduanya tewas tertembak setelah KST Kodap III Ndugama menyerang Pos Paro Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW menggunakan senjata api jenis SO Minimi.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Dandim 0906/Kukar, Letkol (Inf) Jeffry Satria, saat ini jenazah prajurit kelahiran Balikpapan 18 Desember 1998 itu, kini tengah dalam perjalanan menuju Kukar. Diperkirakan jenazah Pratu Sandy Primadana akan tiba di rumah duka pada esok hari.
“Kalau tidak ada halangan, rencana Jenazah tiba besok (Sabtu) sore melalui Samarinda,” terang Letkol Jeffry, Jumat (1/12/2023).
Setelah tiba, rencananya Pratu Sandy Primadana akan dikebumikan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong. “Untuk waktunya masih kita komunikasikan, kalau bisa langsung malamnya,” pungkasnya.
Penulis : Ady Wahyudi
Editor : Muhammad Rafi’i