TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) strategis bidang pendidikan. Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, ini dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengentasan kemiskinan di Kukar.
Rapat yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Selasa (27/6/2023). Diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, juga hadir daru Badan Riset Daerah (Brida) Kukar.
Termasuk melibatkan tim ahli dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda. Sebelumnya telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan Bidang Pendidikan, Ketenagakerjaan dan Peningkatan Ekonomi di Kukar.
Edi mengatakan, hal ini dilakukan oleh tim ahli dari Unmul Samarinda ini bekerja sama dengan Brida Kukar. Serta apa yang menjadi fokus penelitian tersebut, secara keseluruhan berkaitan langsung dengan upaya pemkab dalam melakukan pengentasan kemiskinan.
“Hari ini kita fokus pada bidang pendidikan, jadi bidang pendidikan ini nanti Disdikbud Kukar, akan membuat rencana strategis khusus yang berkaitan dengan intervensi bidang pendidikan untuk melakukan pengentasan kemiskinan,” papar Edi.
Edi menegaskan, pengentasan kemiskinan ini merupakan salah satu fokus Pemkab Kukar. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rumah Besar Pengentasan Kemiskinan (RBPK). Dimana untuk mengatasi masalah kemiskinan, Edi mengatakan semua sektor harus dapat terintegrasi dengan baik. Sehingga seluruh variabel yang berkaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan bisa diintervensi dengan baik.
“Makanya kita berharap nanti dengan rakor hari ini, Disdikbud Kukar bisa menindaklanjuti. 2 Minggu kedepan kita akan rapat lagi, berkaitan dengan konsep yang dibuat oleh Disdikbud,” terusnya.
Edi juga mengatakan, dalam membuat intervensi terhadap upaya pengentasan kemiskinan ini harus dilakukan dengan berbasis data yang aktual. Oleh sebab itu, ia mengatakan apa yang menjadi hasil penelitian tim ahli dari Unmul tersebut, akan menjadi salah satu referensi dalam menetapkan konsep intervensi. Termasuk rencana kerja dan rencana pembiayaan.
“Harapan saya kita bisa kerja fokus dan detail, salah hal yang penting sebelum membuat konsep intervensi adalah datanya harus terupdate dengan baik,” tutup Edi. (tabs)