Tenggarong – Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kutai Kartanegara (RPJMD Kukar) tahun 2021-2026, terdapat 23 program dedikasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Salah satunya adalah Program 25 ribu nelayan produktif.
Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Wabup Kukar), Rendi Solihin, menjelaskan nelayan di Kukar tersebar hampir disetiap kecamatan. Artinya dari sebagian besar wilayah pesisir itu nelayan tangkap dan budidaya udang windu, serta rumput laut. Di wilayah tengah ada produsen pembudidaya nelayan keramba, dan di hulu juga sama terdapat banyak nelayan tangkap dan budidaya keramba.
“Di Kukar itu sepesial menurut saya, spesialnya karena kita sudah punya semua sumber daya alam. Termasuk dari potensi perikanan yang ada di Kukar,” kata Rendi.
Untuk program 25 ribu nelayan produktif sendiri, Pemkab Kukar pada tahun ini telah mengucurkan anggaran sekitar Rp 219 miliar, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar. Dialokasikan untuk memeberikan bantuan pada kelompok-kelompok nelayan atau Pokdakan yang tersebar di seluruh kecamatan di Kukar.
Bantuannya sendiri sangat variatif. Mulai dari perahu, alat tangkap ikan dan perlengkapan budidaya. Hingga bibit dan pakan ikan, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
“Kami berharap ada multiplier effect dari bantuan-bantuan yang kami serahkan, ini semua saling berhubungan. Artinya dari bantuan perikanan ini juga ada yang menyasar kepada DTKS kita, atau masyarakat pra sejahtera, yang bergerak di bidang perikanan akan mendapatkan bantuan langsung.” tambahnya.
Melalui pemberian bantuan tersebut, Rendi yakin bisa membantu perekonomian keluarga pra sejahtera di Kukar. Selain itu, dirinya juga berharap ada peningkatan kuantitas dan kualitas, dari sektor perikanan di Kukar kedepannya. Demi menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Seperti diketahui, salah satu program Pemkab Kukar adalah peningkatan sektor pertanian dalam arti luas. Selain peningkatan ekonomi di bidang pariwisata. Dalam sektor perikanan yang akan dikembangkan segala bentuk potensial di Kukar untuk terus dikembangkan.
“Ada beberapa variabel yang sudah kelihatan dengan adanya IKN yang masuk di wilayah kita. Contohnya penduduk yang terus meningkat, kebutuhan pangan juga otomatis kan mengalami peningkatan. Kita harus terus bersiap untuk itu,” pungkasnya (adv/tabs)