Tenggarong – Sektor peternakan sapi di Kutai Kartanegara (Kukar), terus mengalami perkembangan. Paling baru Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Usaha Bijak Borneo (PT UBB). Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan sapi di Desa Lebaho Ulaq, Kecamatan Muara Kaman.
Kepala Distanak Kukar, Sutikno, mengatakan PT UBB sendiri digawangi oleh investor asal Amerika. Yang menjalin MoU peminjaman lahan untuk pengembangan peternakan sapi, diatas lahan milik Distanak Kukar.
“Jadi mereka ini mengembangkan peternakan sapi diatas lahan Distanak (Kukar), karena kami punya lahan di Desa Lebaho Ulaq, yang lama tidak termanfaatkan seluas 500 hektare (ha). Jadi atas perintah Pak Bupati, kita diminta memfasilitasi untuk bekerjasama atau MoU dengan pihak investor dari Amerika ini,” terang Sutikno, Jumat (28/4/23).
Sutikno menambahkan, pengembangan sapi ini sendiri sudah berjalan sekitar 6 bulan lamanya. Dimana PT UBB telah memasukan sapi sebanyak 90 ekor. Untuk pemanfaatan lahan milik Distanak sendiri dilakukan secara bertahap, mengingat luasan lahan milik Distanak di Desa Lebaho Ulaq sendiri sangatlah luas. Sampai saat ini perusahaan peternakan sapi ini baru meminjam lahan sekitar 70 ha.
“Dari laporan mereka (PT UBB), perkembangan ternaknya sangat bagus. Rencana kalau ini berjalan lancar dan tidak ada kendala, kami bersama bupati berkeinginan untuk melihat secara langsung ke lapangan kondisi peternakan sapi ini,” lanjutnya.
Sutikno sangat optimis, pengembangan sapi yang dilakukan oleh investor asal Amerika ini bisa berkembang dengan baik. Jika melihat dari apa yang disampaikan oleh pihak PT UBB, saat berkunjung ke Distanak Kukar belum lama ini. Dimana perusahaan ini bahkan sudah memiliki pekerja yang bertugas merawat sapi-sapi ini di lokasi peternakan. ” Sudah ada pekerjanya dan mereka tinggal disana,” ungkap Sutikno.
Ia mengatakan bahwa sapi yang sedang dikembangkan oleh PT UBB ini merupakan sapi Bali. Dengan orientasi sebagai sapi pedaging, namun sementara ini sapi-sapi yang dipelihara merupakan sapi bibit untuk dikembangkan. Sapi ini dipelihara dengan sistem gembala lepas dengan sistem klaster, artinya sapi-sapi ini akan digembalakan berpindah-pindah lokasi.
Sutikno mengatakan bila perkembangan peternakan sapi ini bisa berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan luasan lahan yang dipinjam untuk dimanfaatkan akan lebih luas. Mengingat luasan lahan milik Distanak Kukar yang belum termanfaatkan masih sangat luas.
Kehadiran pemodal disektor peternakan ini sendiri, diharapkan dapat menjadi solusi atas kebutuhan daging di Kukar. Mengingat sampai saat ini Kukar masih mengandalkan daging-daging dari luar daerah, apalagi menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Apalagi kita ini sudah berhadapan dengan IKN, mudah-mudahan dengan adanya investor ini bisa menjawab permasalahan pasokan daging di Kukar. Semoga kedepannya kita bisa menyediakan persediaan daging sapi bagi Kukar, Kaltim dan IKN.” pungkasnya (adv/tabs)