Tenggarong – Pemerintah Desa (Pemdes) Benua Puhun, mengembangkan potensi kebun kelapa sawit yang kini sudah dirasakan oleh masyarakatnya. Yakni dengan sukses menjalin kerjasama berupa kebun plasma kelapa sawit dengan
PT Prima Mitra Jaya Mandiri (PMM).
Berjalan sejak tahun 2009 lalu, kini masyarakat Desa Benua Puhun sudah mulai bisa merasakan manfaatnya. Dari perkebunan plasma kelapa sawit di desanya.
Diketahui, kebun plasma adalah areal kebun yang dibangun oleh perusahaan perkebunan inti. Dengan tanaman kelapa sawit sebagai bentuk kerjasama kemitraan perusahaan dengan masyarakat sekitar perkebunan.
Dengan status kepemilikan lahan perkebunan oleh masyarakat, namun kebun tersebut dikelola oleh pihak perusahaan. Mulai dari pembukaan lahan, perawatan hingga panennya. Dari plasma kebun kelapa sawit tersebut, tercatat ada 634 Kepala Keluarga (KK)menerima penghasilan setiap bulannya.
“Ini kan berjalan sejak tahun 2009 sampai sekarang, kebun kelapa sawit ini kan kurang lebih 48 bulan sudah bisa menghasilkan. Tapi kita semua pembiayaan untuk buka kebun dan pemeliharaan, sampai panen itu dianggap utang. Jadi kita harus bayar utang dulu,” kata Ardinansyah, Kepala Desa (Kades) Benua Puhun, Rabu (19/4/2023).
Ia memaparkan dari proses pembukaan lahan dan perawatan kebun plasma tersebut, setidaknya menelan biaya sebesar Rp 85 miliar. Kemudian pembiayaan tersebut telah terbayarkan dengan kurun waktu dari tahun 2009-2021. Melalui hasil panen kebun plasma itu sendiri.
“Dan plasma ini berjalan sampai sekarang, pendapatan kami dari plasma itu Rp 3 juta per KK, yang menerima ini ada 634 KK. Sesuai SK Bupati terdahulu,” pungkasnya (adv/tabs)