57 Warga Binaan Lapas Tenggarong Ikut Ujian Tahfiz Quran

TENGGARONG – 57 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong, mengikuti ujian terbuka Tahfidzul Quran. Ujian dilaksanakan di Masjid Taubatan Nasuha, Lapas Kelas II A Tenggarong, pada Senin (11/12/2023).

Kegiatan ini pun turut menuai apresiasi dari Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, Agus Dwirijanto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pujian dan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Baik itu para petugas maupun kepada para ustaz.

“Kegiatan ini sebagai bukti bahwa setiap orang khususnya WBP bisa berubah menjadi baik dan bahkan lebih baik lagi,” ungkapnya.

Agus menambahkan, tidak semua lapas di Indonesia bisa memiliki program pondok pesantren (ponpes), seperti Lapas Tenggarong ini. Oleh sebab itu, ia merasa sangat bangga dengan program yang dijalankan di lapas yang dipimpinnya.

Tak lupa, ia juga mengingat akan agar program yang sudah terbukti berjalan dengan baik dan membawa dampak positif bagi para WBP ini, dapat terus dipertahankan dan dikembangkan. Agar menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

“Jadi ini adalah sebuah kebanggaan yang harus dipertahankan dan dijaga eksistensinya,” tambahnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Ponpes Taubatan Nasuha, Lapas Kelas IIA Tenggarong. Sejak diresmikan pada tahun 2021 lalu.

Sementara itu, Kepala Seksi Binadik Lapas Kelas IIA Tenggarong, Ahmad Harnadi, menyebut ujian kali ini digelar dengan dua kategori. Yakni penghafal Juz 1 sampai Juz 3 dan Juz 28 sampai Juz 30.

Ujian sendiri dilakukan dengan melibatkan tiga penguji, dengan metode melanjutkan surah yang dibacakan oleh para penguji secara acak, dan digelar selama dua hari.

Setelah selesai mengikuti ujian, masing-masing santri yang dinyatakan lulus akan mengikuti wisuda santri. Setelah itu mereka akan dikembalikan ke masing-masing blok kamar dan ditugaskan sebagai guru mengaji.

“Nantinya santri yang dinyatakan lulus akan dikembalikan ke blok-blok kamar hunian untuk ditugaskan sebagai guru ngaji,” pungkasnya.

Penulis : Ady Wahyudi

Editor : Muhammad Rafi’i